Baterai lithium telah menjadi bagian umum dari kehidupan kita, dan tidak hanya di gadget elektronik kita. Pada tahun 2020, 55% baterai lithium-ion yang dijual diharapkan untuk industri otomotif. Jumlah baterai ini dan penggunaannya dalam kehidupan kita sehari-hari membuat keamanan baterai menjadi pertimbangan penting. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang keselamatan dan baterai lithium. Jenis Baterai Lithium Sebelum membahas keamanan baterai, ada baiknya menjawab pertanyaan, “Bagaimana cara kerja baterai? Baterai lithium beroperasi dengan memindahkan ion lithium antara elektroda positif dan negatif. Selama pengosongan, alirannya dari elektroda negatif (atau anoda) ke elektroda positif (atau katoda), dan sebaliknya ketika baterai sedang diisi. Komponen utama ketiga dari baterai adalah elektrolit. Jenis yang paling dikenal adalah baterai lithium-ion yang dapat diisi ulang. Beberapa baterai ini memiliki sel tunggal, sementara yang lain memiliki beberapa sel yang terhubung. Keamanan, kapasitas, dan penggunaan baterai semuanya dipengaruhi oleh bagaimana sel-sel itu diatur, dan bahan apa yang digunakan untuk membuat komponen baterai. Dari segi keamanan, baterai lithium iron phosphate (LiFePO4) lebih stabil dibandingkan jenis lainnya. Mereka dapat menahan suhu yang lebih tinggi, korsleting, dan pengisian daya yang berlebihan tanpa pembakaran. Ini penting untuk semua jenis baterai, tetapi terutama untuk aplikasi daya tinggi, seperti baterai RV. Dengan mengingat hal itu, mari kita lihat cara menangani baterai ini dengan aman. 1: Jauhkan dari Panas Baterai beroperasi paling baik pada suhu yang juga nyaman bagi manusia, sekitar 20°C (68°F). Anda masih akan memiliki banyak daya litium pada suhu yang lebih tinggi, tetapi setelah Anda melewati 40°C (104°F), elektroda mungkin mulai menurun. Suhu yang tepat berbeda berdasarkan jenis baterai. Baterai lithium iron phosphate dapat beroperasi dengan aman pada 60°C (140°F), tetapi bahkan baterai akan mengalami masalah setelah itu. Jika ...
Baca lebih banyak…